BOGOR - Pengurus PC LTMNU Kabupaten Bogor bersama umat mensyiarkan kemuliaan bulan Sya'ban dan menyongsong hadirnya bulan suci Romadhon 1442 H.
Tarhib Romadhon 1442 H, diwejang oleh Abi, Profesor Dr. KH Manarul Hidayah, MA - Rois Syuriah PBNU. Abi Manarul mengingatkan, agar kita mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Upaya minimal kita adalah rasa suka cita, jika umur kita dapat menjumpai bulan Romadhon.
" kikis habis rasa sombong dan berbangga diri. Jangan sekali-kali terbersit untuk menduakan Allah, yakni syirik". Tegasnya
Dua aksi, yakni sombong dan musyrik adalah penyebab tertolaknya amalan kita. Syirik adalah perbuatan dosa terbesar. " Aslinya sifat manusia terpotret di bulan Romadhon", tandas Abi Manarul. " Jika masih bermalas-malasan dalam beribadah, enggan bersedekah, sejatinya ini sifat dasar yang melekat pada diri seseorang. Bukankah kita faham bahwa syetan dibelenggu aktivitasnya di bulan suci Romadhon", lanjut beliau.
Adapun, alasan ditempatkannya acara "Ngopi Bareng Keliling bersama Abi Manarul" di masjid Al Muawwanah, RW 08 Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor dalam rangka menjalin kembali relasi hubungan keNUan.
" Para pendiri masjid Al Muawwanah, utamanya generasi KH Abdul Majid atau yang beken dipanggil wan Kotong, adalah seorang kyai yang rajin membina kader dan bermanhaj Ahlussunnah Wal jamaah an-Nahdliyah. Banyak kader-kader yang dibina beliau, termasuk diantaranya Abi Kyai Manarul", disampaikan H. Agus Riadi - Ketua PC LTMNU Kabupaten Bogor setelah menggali informasi.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Abi KH. Manarul. " Ya, dulu semasa kuliah di Jakarta selepas mesantren di Cirebon, saya termasuk yang mendapat gemblengan dari KH. Abdul Majid", konfirmasi kyai yang saat ini menjadi Rois Syuriah PBNU.
LTMNU, selain upayanya memakmurkan masjid, juga berusaha menyambung kembali relasi dalam rangka mengingatkan perjuangan sejarah yang ditempuh dengan segala keterbatasan dari para pendahulu.
Berkat tekad yang kuat dan semangat berharokah yang gigih, sabar dan ulet, meski tidak difasilitasi pihak tertentu, terasa manis hasilnya oleh kita, generasi milenial zaman"now".
Kyai Daerobih, generasi cucu pendiri Masjid Muawwanah menyatakan bahwa sampai saat ini amaliyah dan manhaj kita NU.
" Masjid Muawwanah ini, bermanhaj NU", disampaikan kyai Daerobih, Ketua DKM, alumnus ponpes al-Aulia Cibungbulang Bogor pimpinan Aim, mantan Ketua PCNU Kabupaten Bogor dan alumnus ponpes Bangil Jawa Timur.
" Kami sangat senang dan menyambut baik PC LTMNU bersama-sama memakmurkan masjid al-Muawwanah. Jamaah pun secara ber"Ta'awun" ikut mensukseskan acara ini", papar KH Daerobih, Kyai Muda yang supel dan ramah tersebut.
H. Agus, sebagai komandan tim dari PC ltmnu menyampaikan terima kasih atas sambutan yang sangat baik dari tuan rumah beserta jamaahnya.
" Terima kasih banyak kepada semua keluarga besar masjid Al Muawwanah. Ini sangat berkesan sekali bagi kami", ungkap kang Agus.
" Apalagi jamuan spesial yang dihidangkan tuan rumah Nasi Kibuli untuk semua jamaah yang hadir. Alhamdulillah. Ni'mat Tuhanmu yang mana lagi yang mesti kamu dustakan?, H. Agus mensitir tarjamah dari ayat yang diulang-ulang di surat Ar-Rahman.
Protap acara "Ngopi Bareng" ini konsisten dimulai dengan istighotsah dan pembacaan salah satu kitab Mbah Hasyim Asy'ari, saat ini kitab Risalah Ahlussunnah Wal Jamaah.
Kyai Maryudi - Wakil Ketua PC LTMNU Kabuoaten Bogor bertugas pimpin istighotsah dan pembacaan kitab Risalah Ahlussunnah wal Jamaah.
Sedangkan Sekretaris LTMNU, Ust. H. Lutfie Chakiem, Lc - Sekretaris bertugas menjadi Qori dan Wakil Sekretarisnya - Ust. Dr. Abdul Azis bertugas sebagai MC. ( FERI )